MATERI UMUM PKWU KELAS XI

 Silahkan pelajari beberapa materi soal berikut ini :

1. Memasarkan barang tentu sangat penting pernyataan tersebut merupakan sumber daya yang di butuhkan dalam usaha kerajinan ...market


2. Bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang di tujukan untuk merangsang pembelian merupakan jenis kegiatan Promosi…..Periklanan


3. Di bawah ini yang tidak termasuk persiapan dalam menganalisis peluang Usaha adalah……Informasi usaha yang akan di terima

E. 

4.  Dalam proses produksi kerajinan seorang pengrajin harus memperhatikan 3 hal… Kreatif,Kritis dan Produktif


5. Apa yang di sebut transaksi intern Bukti transaksi yang di buat oleh dan untuk intern perusahaan

C.    

6. Di bawah ini termasuk jenis2 plastik …..Polietilen, Polipropilen. , Poliester, vinil film

E.  

7. Perencanaan Produk kerajinan lebih menitik beratkan Pada nilai ...Estetik

D

8.  Perhatikan Pernyataan di bawah ini

2)     1. Security

3)     2.  Comfortable

4)     3.  Unity

5)     4.  Flexibility

6)    5.   Harmoni


 Yang termasuk unsur Ergonomis dari pernyataan di atas adalah 1,3 dan 5


9.  Dalam penetapan kelayakan usaha harus memperhatikan berbagai macam teknis pembuatan kerajinan tahap tersebut tertuju pada langkah Analisis kelayakan teknis

C.  

10. Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur-unsur yang memperhatikan aspek fungsi atau kegunaan. Unsur yang menyangkut keamanan, kenyamanan dan keluwesan sebuah kerajinan adalah ....

Ergonomis


11. Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas. Kemasan yang kontak langsung dengan produk disebut dengan ...


      Kemasan primer


12. Dalam penetapan kelayakan usaha banyak hal-hal penting yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah peluang usaha produk kerajinan yang ditetapkan dapat dijual, berikut langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan

Analisis Kelayakan Teknis

Analisis Peluang Pasar

Uji Coba Menjual

Studi Kelayakan Pasar


13. Teknik yang digunakan untuk membuat kerajinan lampu hias dari limbah kayu agar menjadi kerajinan yang memiliki nilai fungsi dan nilai jual adalah….

      Merakit


14.  Kegiatan promosi berupa buletin,poster,stiker dan brosur disebut.....

Advertensi cetak


15 Bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang di tujukan untuk merangsang pembelian adalah pengertian ...

Adversiting


16. Setiap produk yang kita buat hendaklah memiliki kualitas yang tinggi baik, dari segi bahan maupun kemasan agar konsumen merasa puas dengan apa yang telah dikorbankannya untuk memperoleh produk tersebut, membuat produk menjadi awet, melindungi produk dari penurunan kualitas merupakan ....

      Fungsi Kemasan


17. Perencanaan proses produksi meliputi hal-hal berikut ....

 

Analisis gagasan

Proses persiapan

Prosedur kerja

Uji coba produksi



18.  Seni yg juga mempunyai nilai pakai biasa juga di sebut seni terapan


19. Seni yang  termasuk kombinasi dan inovasi baru yang selain hiasan juga menggabungkan budidaya tanaman hias, seni kerajinan ini masuk dalam  kategori  Ragam seni terapan Modern.



2    20. Marketable memiliki arti memiliki daya jual

   









3

STRATEGI PROMOSI

             


Strategi promosi adalah cara yang harus dilakukan untuk memperkenalkan produk atau jasa ke khalayak masyarakat. Promosi merupakan sala satu rangkaian pemasaran suatu barang karena terkait erat dengan jumlah penjualan. 

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam strategi promosi 

1. Membuat kemasan produk menarik

2. Menawarkan promo atau diskon

3. Pilih salah satu target pasar yang spesifik dan pasang harga yang bersaing

4. Memanfaatkan media online


Berikut 4 jenis sarana promosi yang dapat digunakan perusahaan :

1. Periklanan ( advertising )

2. Promosi penjualan ( sales promotion )

3. Publisitas ( publicity )

4. Penjualan pribadi ( personal selling )


MENGHITUNG BEP PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN DATAR

Point Break Event Point atau titik impas adalah posisi suatu perusahaan yang belum memperoleh keuntungan, namun tidakk juga merugi. BEP  dapat diartikan juga sebuah kondisi ketika jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan.


KOMPONEN BEP

1. Biaya Tetap ( Fixed Cost )

Biaya yang bersifat statis atau tetap pada kapasitas tertentu. Hal tersebut berarti biaya ini tidak berubah jika barang yang diproduksi mengalami perubahan dalam kapasitas tertentu. Contoh biaya tetap antara lain biaya penyusutan, biaya sewa gedung, dan biaya pegawai bagian administrasi.


2. Biaya Variabel ( Variabel Cost )

Biaya yang bersifat dinamis mengikuti jumlah barang yang diproduksi. Semakin banyak kapasitas produksi, biaya variabel juga akan meningkat. Contoh biaya variabel antara lain biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja, biaya penjualan, dan biaya listrik.


3. Harga Jual ( Selling Price )

Satuan harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi dan siap dijual oleh perusahaan. Penentuan harga jua; tersebut sudah memperhitungkan berapa harga yang bisa dijual dengan target keuntungan. Jadi, penentuan harga jual produk dapat dilakukan dengan menghitung harga pokok dan perkiraan keuntungan terlebih dahulu.


RUMUS :

Harga Pokok :

VC + FC/TS

Keterangan :

VC = Variabel cost

FC = Fixed cost

TS = Total Sales

Perkiraan Keuntungan :

Harga Jual = HP / ( 1- LABA YANG DIINGINKAN )

Keterangan :

HP = Harga pokok

BEP dalam unit

BEP = FC / ( P -VC )

BEP dalam rupiah 

BEP = FC/ (1- ( VC/P))


Soal :

1. Sebuah perusahaan memproduksi jam dinding dengan biaya variabel sebesar Rp 30.000 per unit dam biaya tetap sebesar Rp 70.000.000. Jika penjualan jam dinding sebanyak 1000 unit. 

a. tentukan harga pokok produksi ?

b. jika perusahaan menghendaki laba 20 % berapa harga jual ?

c. berapa keuntungan per unit jam dinding tersebut dan keuntungan per produksi ?


Silahkan dikerjakan dan dikumpulkan dalam Google Classroom



RENCANA USAHA PENGOLAHAN

 


        Dalam membuat sebuah usaha, tentunya membutuhkan sebuah perencanaan awal agar tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik dan terstruktur. Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh sebuah organisasi atau kelompok tentu akan ada banyak ide dan pendapat dari berbagai pihak yang dimungkinkan dapat menunjang keberhasilan atau bahkan kegagalan sebuah kegiatan. Jika perencanaan tersebut tidak dikelola dan diatur dengan baik dalam sebuah organisasi internal atau kelompok, maka kegagalan dimungkinkan terjadi. Menghadapi satu atau dua orang dalam bekerja sama terkadang kita akan kewalahan dalam pembagian tugas, apalagi lebih dari itu dan akan menuju pada satu tujuan. Maka dari itu, berikut saya berikan contoh format rencana usaha pengolahan yang bisa kalian buat secara berkelompok dan didiskusikan bersama.

JUDUL
RENCANA USAHA PENGOLAHAN 
KELOMPOK ...
KELAS ...
SMAN ...

A. Kelompok.
Ketua                    
Sekertaris              :
Bendahara             :
Sie. Pemasaran      :1.
                                2.
                                3.
Sie. Dokumentasi & Editing Video : 1.
                                                           2.
Sie. Pengolahan dan Pengemasan : 1.
                                                         2.
                                                         3. dst
B. Kegiatan Usaha.
Nama Usaha/bisnis            : contoh " KERE (KeringTempe)"
Filosofi Usaha                    : produk usaha selalu disukai konsumen karena selalu hadir menemani                                                        pelengkap nasi hangat. Dengan cita rasa dan bumbu khas Indonesia                                                          menghasilkan makanan yang sesuai lidah semua orang. Nama usaha                                                          berasal dari nama makanan yang di singkat. 
Sumber Pangan                  : nabati
Jenis Makanan                    : tempe
Bahan Membuat                 : tempe, gula pasir, gula merah dll ( ditulis lengkap )
Cara Membuat                    : ......

C. Biaya Produksi.
Rincian biaya : 5 tempe Rp 10.000
                        1 buah gula merah Rp 2500
                         1 bumbu pawon Rp 1500 
                        dll ...
Biaya Pengemasan : 1 paket plastik pouch 20 buah  Rp 40.000
                                    stiker kemasan 20 buah Rp 10.000

Total Biaya :

Keunggulan Produk     : Kering Tempe kami berbeda dengan lainnya karena ada campuran kacang dan teri yang menggugah selera lidah orang jawa, berasal dari tempe pilihan dan berkualitas dengan daya tahan awet yang lama dan higienis karena diolah dengan penuh cinta.

BEP HARGA :
BEP UNIT :

HARGA JUAL :

SKETSA STIKER PRODUK : 



Note: Silahkan tugas dikumpulkan melalui GOOGLE CLASSROOM oleh akun ketua kelas, jadi hanya perwakilan kelompok yang mengumpulkan. Boleh ditulis tangan atau diketik dalam dokumen. Waktu pengumpulan 2 minggu dari sekarang. 

Silahkan setiap anggota kelompok ikut bekerja sama, bagi yang tidak ada kontribusinya sama sekali bisa dilaporkan ke guru yang bersangkutan.







JENIS PENGAWETAN

 





A. Pengawetan Secara Biologis

Proses pengawetan secara biologis adalah dengan peragian atau fermentasi dan enzim.

a. Fermentasi
Cara Peragian atau Fermentasi merupakan proses perubahan dari karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang bekerja pada proses ini ialah enzim yang dibuat oleh sel-sel itu sendiri. Lamanya proses fermentasi atau peragian tergantung dari bahan yang akan difermentasikan.

b. Enzim
Enzim adalah suatu katalisator biologis yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan dapat membantu mempercepat bermacam-macam reaksi biokimia. Enzim yang terdapat dalam makanan dapat berasal dari bahan mentahnya atau mikroorganisme yang terdapat pada makanan tersebut. Bahan makanan seperti daging, ikan susu, buah-buahan dan biji-bijian mengandung enzim tertentu secara normal ikut aktif bekerja di dalam bahan tersebut. Enzim dapat menyebabkan perubahan dalam bahan pangan. Perubahan itu dapat menguntungkan ini dapat dikembangkan semaksimal mungkin, tetapi yang merugikan harus dicegah. Perubahan yang terjadi dapat berupa rasa, warna, bentuk, kalori, dan sifat-sifat lainnya. Beberapa enzim yang penting dalam pengolahan daging adalah bromelin dari nenas dan papain dari getah buah atau daun pepaya.

• Enzim Bromalin
Didapat dari buah nenas, digunakan untuk mengempukkan daging. Aktifitasnya dipengaruhi oleh kematangan buah, konsentrasi pemakaian, dan waktu penggunaan. Untuk memperoleh hasil yang maksimum sebaiknya digunakan buah yang muda. Semakin banyak nenas yang digunakan, semakin cepat proses bekerjanya.

• Enzim Papain
Berupa getah pepaya, disadap dari buahnya yang berumur 2,5~3 bulan. Dapat digunakan untuk mengempukan daging, bahan penjernih pada industri minuman bir, industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri pharmasi dan alat-alat kecantikan (kosmetik) dan lain-lain.
Enzim papain biasa diperdagangkan dalam bentuk serbuk putih kekuningan, halus, dan kadar airnya 8%. Enzim ini harus disimpan dibawah suhu 60 C. Pada 1 (satu) buah pepaya dapat dilakukan 5 kali sadapan. Tiap sadapan menghasilkan + 20 gram getah. Getah dapat diambil setiap 4 hari dengan jalan menggoreskan buah tersebut dengan pisau.

c. Bakteri laktat (lactobacillus)
Fermentasi bukan hanya berfungsi sebagai pengawet sumber makanan, tetapi juga berkhasiat bagi kesehatan. Salah satumya fermentasi dengan menggunakan bakteri laktat pada bahan pangan dapat menghambat pertumbuhan bakteri fekal yaitu sejenis bakteri yang jika dikonsumsi akan menyebabkan muntah-muntah, diare, atau muntaber. Bakteri laktat (lactobacillus) merupakan kelompok mikroba dengan habitat dan lingkungan hidup sangat luas, baik di perairan (air tawar ataupun laut), tanah, lumpur, maupun batuan.

    Asam laktat yang dihasilkan bakteri dengan nilai pH (keasaman) 3,4-4 cukup untuk menghambat sejumlah bakteri perusak dan pembusuk bahan makanan dan minuman. Namun, selama proses fermentasi sejumlah vitamin juga dihasilkan, khususnya B-12. Bakteri laktat juga menghasilkan lactobacillin (laktobasilin), yaitu sejenis antibiotika serta senyawa lain yang berkemampuan menontaktifkan reaksi kimia yang dihasilkan oleh bakteri fekal di dalam tubuh manusia dan bahkan mematikannya. Di beberapa kawasan Indonesia, tanpa disadari makanan hasil fermentasi laktat telah
lama menjadi bagian di dalam menu makanan sehari-hari. Yang paling terkenal tentu
saja adalah asinan sayuran dan buah-buahan. Bahkan selama pembuatan kecap, tauco, serta terasi, bakteri laktat banyak dilibatkan. Bekasam atau bekacem dari Sumatera bagian Selatan, yaitu ikan awetan dengan cara fermentasi bakteri laktat, bukan saja merupakan makanan tradisional yang digemari, tetapi juga menjadi contoh pengawetan secara biologis yang luas penggunaannya.


B. Pengawetan Secara Kimiawi

Beberapa teknik pengawetan secara kimiawi digolongkan menjadi dua yaitu (a) penggunaan pengawet
alami yang diperoleh dari makanan segar seperti gula, garam, bawang putih, cuka, kunyit dan kluwak; dan (b) penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM), dan pengasapan.

a. Penggunaan pengawet alami

1) Gula Pasir
Gula pasir merupakan hasil pemanasan dan pengeringan sari tebu atau bit dengan bentuk butiran berwarna putih, yang tersusun atas 99.9% sakarosa murni. Fungsi gula pasir biasanya untuk memberikan rasa manis, namun dapat juga berfungsi sebagai pengawet. Sifat gula pasir adalah higroskopis atau menyerap air sehingga sel-sel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya mati. Sebagai bahan pengawet, pengunaan gula pasir minimal 3% atau 30 gram/kg bahan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah manisan, selai, dodol, permen, sirup dan jeli.

2) Garam Dapur
Garam dapur adalah senyawa kimia Natrium chlorida (NaCl). Garam dapur merupakan bumbu utama setiap masakan yang berfungsi memberikan rasa asin dan sebagai pengawet. Sifat garam dapur adalah higroskopis atau menyerap air, sehingga adanya garam akan menyebabkan sel-sel mikroorganisme mati karena dehidrasi. Garam dapur juga dapat menghambat dan menghentikan reaksi autolisis yang dapat mematikan bakteri yang ada di dalam bahan pangan. Penggunaan garam sebagai pengawet biasanya minimal sebanyak 20 % atau 2 ons/ kg bahan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggaraman adalah telur asin, ikan asin, asinan sayuran dan kacang tanah. Cara penggunaanya sangat sederhana tinggal menambahkan garam dalam jumlah tinggi ke dalam bahan pangan yang akan diawetkan.

3) Cuka
Cuka adalah produk hasil fermentasi dari bakteri acetobacter. Banyak jenis cuka beredar di pasaran, seperti cuka apel, cuka hitam, cuka aren dan cuka limau. Masingmasing cuka ini diperoleh dari bahan dasar fermentasi yang berbeda. Sedangkan, cuka yang sering digunakan untuk memasak adalah cuka masak atau cuka sintetis/ kimiawi dengan rasa asam yang sangat kuat. Biasanya cuka mengandung asam asetat 98%. Selain memberikan rasa asam pada masakan dan minuman, cuka juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet. Produk yang biasanya diawetkan dengan cuka adalah acar, kimchi, jelly dan minuman. Penggunaanya disesuaikan dengan jenis produk yang diawetkan. Selain meningkatkan daya simpan, cuka juga dapat mempertahankan warna atau mencegah reaksi browning/pencokelatan pada buah dan sayuran.

4) Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum) merupakan bumbu dapur dengan aroma dan rasa yang khas pada masakan. Selain sebagai bumbu dapur, bawang putih sangat efektif sebagai pengawet, karena dapat menghambat pertumbuhan khamir dan bakteri. Kandungan allicin di dalam bawang putih sangat efektif mematikan bakteri gram positif dan gram negatif. Bawang putih juga bersifat antimikroba. Manfaat lainnya adalah dapat mengurangi jumlah bakteri aerob, kaliform dan mikroorganisme lainnya sehingga
bahan makanan yang ditambahkan bawang putih akan lebih awet. Penggunaannya mudah. Tambahkan bawang putih ke dalam potongan daging atau ikan dan simpan di dalam freezer. Dengan cara ini daging atau ikan bisa bertahan 20 hari.


5) Kunyit
Kunyit dapat digunakan sebagai pengawet makanan karena berfungsi sebagai antibiotik, antioksidan, antibakteri, anti radang dan antikanker. Di samping itu kunyit juga berfungsi sebagai pewarna alami, seperti yang biasa digunakan pada tahu. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5 %, sedangkan pada kunyit ekstrak, kandungan kurkuminoid mencapai 40-50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk, digiling dan diperas airnya.

6) Kluwak
Kluwak (Pangium edule Reinw) digunakan sebagai bumbu dapur dan pemberi warna, serta juga bisa digunakan sebagai pengawet. Contohnya, sebagai pengawet ikan segar dengan kluwak bisa bertahan hingga enam hari. Cara penggunaanya, buah kluwak dicincang halus, dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam perut ikan yang telah dibersihkan isi perutnya. Pengawetan dengan kluwak seringkali dikombinasikan dengan penggaraman dan pendinginan.

b. Pengawet Sintetis (Bahan Tambahan Makanan )

    Pengawet sintetis atau menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTM) merupakan hasil sintesis secara kimia. Bahan pengawet sintetis mempunyai sifat lebih stabil, lebih pekat dan penggunaannya lebih sedikit. Penggunaan bahan kimia untuk pengawet harus digunakan dalam takaran yang tepat dan sesuai dengan ketentuan agar aman bagi manusia. Kelemahan pengawet sintetis adalah efek samping yang ditimbulkan. Pengawet sintetis dipercaya bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, seperti memicu pertumbuhan sel kanker akibat senyawa karsinogenik dalam pengawet. Contoh dari pengawet sintetis adalah nastrium benzoat, kalium sulfit dan nitrit. Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan. Bahan-bahan pengawet tersebut, antara lain sebagai berikut.

1) Asam Benzoat (acidum benzoicum)
Umumnya berupa garam natrium benzoat, dengan ciri-ciri berbentuk serbuk atau kristal putih, halus, sedikit berbau, berasa payau, dan pada pemanasan yang tinggi akan meleleh lalu terbakar. Asam benzoat berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri. Penggunaan asam benzoat dengan kadar lebih dari 250 ppm dapat memberikan efek samping berupa alergi. Adapun pada konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan iritasi pada lambung dan saluran pencernaan.

2) Kalsium Benzoat
Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora, dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat memengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Kalsium benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirop, dan ikan asin. Bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.

3) Sulfur Dioksida (SO2)
Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar. Meskipun bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker, dan alergi.

4) Kalium Nitrit
Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat. Kalium nitrit sering digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet. Penggunaan yang berlebihan, bisa menyebabkan keracunan. Selain memengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, juga menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

5) Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Keduanya termasuk dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung. Penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

6) Natrium Metasulfat
Sama dengan kalsium dan natrium propionat, natrium metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit.

7) Asam Sorbat
Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit.

8) Zat Pewarna
Berfungsi sebagai pewarna untuk menarik selera dan keinginan konsumen. Pewarna sintetis contohnya carbon black untuk memberikan warna hitam, titanium oksida untuk memutihkan, dan lain-lain.

c. Pengasapan

Proses pengasapan termasuk jenis pengawetan cara kimia, bahan-bahan kimia dalam asap dapat berfungsi sebagai pengawet makanan. Efek pengawetan berasal dari kontak antara komponen asap hasil pembakaran kayu dengan bahan pangan yang diasap. Komponen yang terdapat dalam asap adalah senyawa antimikrobia dan komponen antioksidan. Biasanya teknik pengasapan didahului dengan proses pengeringan dan pengasinan. Misalnya ikan asap, telur asin bakar. Dengan jumlah pemakainan yang tepat, pengawetan dengan cara kimia pada makanan akan lebih praktis serta lebih dapat menghambat berkembangbiaknya mikroorganisme seperti jamur atau kapang, bakteri, dan ragi. 

    World Health Organization (WHO) mensyaratkan zat tambahan itu seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut : 
(1) aman digunakan,
 (2) jumlahnya sekedar memenuhi kriteria pengaruh yang diharapkan, 
(3) sangkil secara teknologi, 
(4) tidak boleh digunakan untukmenipu pemakai dan jumlah yang dipakai haruslah minimal. Bahan baku BTM dari bahan sintetik mempunyai kelebihan yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Namun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, baik pada hewan maupun manusia.