Materi : Karakteristik Bahan Pangan Nabati dan Hewani Ditinjau dari Sifat dan Pemanfaatan Bahan

 




Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati (organik), air, dan bahan tambahan makanan (non organik). Secara garis besar, bahan pangan dari sumber hayati dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. 

Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tanaman bisa berupa akar, batang, dahan, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. 

Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan.
 
1. Bahan Pangan Nabati :

Berdasarkan tekstur fisik dari bahan nabati maka dapat dikelompokkan menjadi 5 yaitu:
a. Bertekstur Lunak. Contoh bahan nabati bertekstur lunak yaitu papaya, jeruk, rambutan, kelengkeng dan sayuran
b. Bertekstur keras. Contoh bahan nabati bertekstur keras yaitu apel, salak, pir, singkong, berbagai umbi-umbian, dan bahan nabati dari batang.
c. Bertekstur ulet. Contoh berbagai bahan pangan nabati yang berasal dari batang atau akar seperti akar teratai yang mengandung serat kasar.
d. Bertekstur rapuh. Contoh bahan pangan nabati bertekstur rapuh yaitu gaplek, jagung pilpilan, dan berbagai bahan baku olahan yang sudah dikeringkan.
e. Bertekstur kenyal, lentur dan elastic. Contoh jenis buah-buahan tertentu.

Berdasarkan tekstur warna (pigmen). 
Bahan pangan nabati dibedakan atas tujuh kandungan pigmen warna, yaitu antosianin (jingga, merah, dan biru); flavonoid, antoxantin (tidak berwarna, kuning); leukoantosianin (tidak berwarna); tannin (tidak berwarna, kuning); betalain (kuning, merah); kuinon (kuning sampai hitam); xanton (kuning); klorofil (hijau dan coklat); karotenoid (tidak berwarna, kuning, dan merah).

Berdasarkan rasa, bahan pangan nabati dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Rasa manis. Contoh bahan pangan nabati dengan rasa manis yaitu papaya, kelengkeng, rambutan, leci, cerry, dan pir.
b. Rasa asam. Contoh bahan pangan nabati dengan rasa asam yaitu jeruk, markisa, kedondong dan asam jawa.
c. Rasa pahit. Contoh bahan pangan nabati dengan rasa pahit yaitu pare, daun papaya, bangsa temu-temuan, sawi pahit.

2. Bahan Pangan Hewani :
Berdasarkan tekstur fisik dari bahan pangan hewani, memiliki sifat antara lain:
a. Mudah rusak dan tidak mempunyai daya tahan atau daya simpan yang lama, terutama jika bahan pangan hewani tersebut dalam keadaan segar. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan air dan sifat-sifat komponen penyusum lainnya yang merupakan komponen potensial untuk pertumbuhan mikroba. Hanya telur, bahan pangan hewani yang mempunyai daya tahan agak tinggi, karena kulit telur melindungi bagian dalamnya. Sedangkan bahan pangan hasil nabati umumnya berdaya tahan lebih tinggi.
b. Memiliki sifat lunak, tidak tahan terhadap tekanan dan hantaman.
c. Memiliki sifat yang sangat spesifik dan sangat sukar digeneralisasikan. Sifat-sifat daging sangat berbeda dengan sifat susu, telur maupun ikan. Sedangkan bahan pangan nabati memiliki kesamaan dalam hal jaringan atau komponen penyusunnya.
d. Merupakan sumber protein dan lemak. Sedangkan bahan pangan nabati sebagian
besar merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral dan protein.

Pemanfaatan
1. Bahan Pangan Nabati :
Berdasarkan pemanfaatannya bahan pangan nabati berguna untuk:
a. menambah variasi pada makanan dan memberikan mineral (B1, Ca dan Fe) dan vitamin (A dan C).
b. dikonsumsi sebagai pencuci mulut karena mengandung vitamin C, pro vitamin A, vitamin B1 dan mineral seperti Ca dan FE.
c. Sebagai makanan pokok manusia, misalnya gandum, jagung, padi, barley, oat dan rye.

2. Bahan Pangan Hewani :
Berdasarkan pemanfaatannya bahan pangan hewani dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
a. Menghasilkan daging dan karkas, seperti sapi, kerbau, dan kambing. Karkas adalah daging yang belum dipisahkan dari tulang kerangkanya. Pemotongan karkas menghasilkan bagian-bagian daging yang berbeda mutunya, yang mana menimbulkan perbedaan harga dan cara pengolahannya.

b. Daging unggas juga penghasil daging, seperti ayam kampong dan ayam ras. Daging unggas merupakan bahan pangan yang baik, karena serat-seratnya pendek dan lunak
dan memiliki struktur otot daging yang serupa dengan hewan mamalia. Itik penghasil
daging adalah itik manila dan belibis. Karkas pada unggas meliputi otot, lemak, tulang
dan kulit.

c. Daging ikan bersumber dari ikan laut, ikan darat dan ikan migrasi yang berdasarkan komposisinya disusun atas daging merah dan daging putih. Komposisi kimia daging tergantung pada jenis atau species, umur, jenis kelamin, musim, daerah kehidupan, dan  jenis makanan. Pengetahuan sifat dan pemanfaatan bahan pangan nabati dan hewani sebagai dasar untuk melakukan proses pengolahan agar tepat dan sesuai.


Sumber : Kemdikbud, 2020

TUGAS 
SILAHKAN UNTUK DICERMATI DAN DIPAHAMI ! 


Lembar Kerja 1.1.

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Lingkup diversifikasi pangan ada tiga. Apa perbedaan dari setiap lingkup diversifikasi pangan?
2. Jelaskan pengaruh diversifikasi pangan terhadap kebutuhan pangan di Indonesia, menurut pemahamanmu.
3. Datalah potensi lokal disekitarmu! Caranya dengan mengamati lingkunganmu (sawah, ladang, pasar, warung, atau supermarket), apa potensi lokal hasil pertanian daerah setempat dan hasil tersebut diolah menjadi diversifikasi pangan apa saja? Datalah sebanyak mungkin (minimal 10 data, dengan rincian 5 data diversifikasi pangan nabati dan 5 data diversifikasi pangan hewani).
  BUATLAH TABEL

Buatlah tabel dengan format : 
 Nomor, Bahan Dasar, dan Diverisifikasi Pangan 
Contoh:


  

Catatan :
Tugas dikumpulkan di Google Classroom, silahkan diberikan waktu sampai tanggal 24 Januari 2021 Pukul 23:00 WIB. Apabila ada yang belum jelas atau terkendala sesuatu silahkan komunikasikan ke Bu Tika. Terima Kasih

No comments:

Post a Comment